Viral Gunung Emas Kongo Merupakan Tanda-tanda Akhir Zaman?

Penemuan gunung dengan kandungan emas melimpah di Republik Demokratik Kongo, Afrika. [Hops.id]

IDTODAY.CO – Sebuah desa di Provinsi Kivu Selatan, Kongo tengah menjadi sorotan publik dunia karena adanya sebuah video memperlihatkan kerumunan orang sedang melakukan penggalian.

Penambangan subsisten, seperti yang terlihat dalam video itu, melibatkan penggali liat dengan alat-alat yang belum sempurna dan umum di seluruh Republik Demokratik Kongo, lapor Reuters.

Baca Juga: Miris, Pedagang Tua Hujan-hujanan Dibawah Pohon Demi Selamatkan Dagangan

Penggalian tersebut bertujuan untuk mencari bongkahan emas yang tersebar di perbukitan tersebut. Tak tanggung-tanggung, gunung emas tersebut memiliki kandungan mencapai 90 persen.

Viralnya video tersebut mendorong Pemerintah Kongo menutup lokasi tambang. Bahkan,  pengawasan ditingkatkan pada tambang tersebut, yang sebelumnya dikelola masyarakat desa.

Venant Burume Muhigirwa, Menteri Pertambangan Kivu Selatan, mengatakan masuknya penggali membuat ramai desa kecil tempat gunung itu berada, sekitar 50 km (30 mil) dari ibu kota provinsi, Bukavu.

“Penutupan lokasi tambang tersebut disebabkan memicu kedatangan kerumunan penggali di Luhihi akhir Februari lalu. Kondisi itu mendatangkan tekanan bagi desa yang berjarak 50 Kilometer dari Ibu Kota Provinsi Kivu, Bukavu,” terang Menteri Pertambangan Kivu Selatan, Burume Muhigirwa. Sebagaimana dikutip dari Okezone.com (14/3/2021).

Penambangan subsistem yang mengekstrak mineral dengan peralatan yang tidak sempurna menjadi hal umum di seluruh Republik Demokratik Kongo. Sedangkan penambangan emas “ artisanal” tersebar luas di bagian timur dan timur laut negara penghasil emas.

Semua kegiatan penambangan ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut, sebuah keputusan tertanggal pada hari Senin dan dikonfirmasi oleh Muhigirwa.

Baca Juga: Kasihan, Mau Sekolah Aja, Anak-anak Ini Harus Menyebrang Sungai Dengan Dimasukkan ke Dalam Plastik

Karenanya, Penambang, pedagang dan anggota Angkatan Bersenjata Kongo (FARDC) diminta untuk meninggalkan lokasi tambang di dalam dan sekitar Luhihi.

Kehadiran FARDC di lokasi tambang sebenarnya dilarang di bawah kode penambangan Kongo. Kehadiran mereka berkontribusi pada kekacauan di Luhihi.

“Penangguhan penambangan akan memungkinkan pihak berwenang untuk mengidentifikasi penambang. Sehingga didapat kepastian mereka terdaftar dengan benar di regulator pertambangan artisanal,” ucap Muhigirwa.

“Ketertiban harus ditegakkan kembali dalam kegiatan pertambangan di Luhihi tidak hanya untuk melindungi kehidupan tetapi juga untuk memastikan penelusuran emas yang diproduksi sesuai dengan hukum Kongo,” bunyi keputusan itu.

Disisi lain, kalangan muslim Kongo melihat fenomena tersebut sebagai salah satu tanda akhir zaman yang termuat dalam hadis-hadis nabi. Bahkan, pembahasan terkait sungai Eufrat yang akan menyibakkan gunung emas menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir.

Terkait hal tersebut, agama Islam mewajibkan umatnya untuk mempercayai dan mengimani terkait hal-hal yang disampaikan oleh Rasulullah mengenai gunung emas tersebut.

“Kiamat tidak akan terjadi sehingga Sungai Eufrat surut dan menyibakkan gunung emas. Di atasnya orang-orang berperang sehingga dari setiap seratus orang akan terbunuh sembilan puluh sembilan. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan akulah orang yang selamat itu’.” (HR Bukhari Muslim).

Dalam hadits lain Rasulullah SAW memberikan peringatan untuk tidak ikut campur dalam pengambilan emas yang akan tersingkap ketika sungai Eufrat surut.

“Hampir tiba masanya, Sungai Eufrat surut menyingkapkan pembendaharaan emas. Siapa yang menghadirinya, janganlah mengambilnya sedikitpun.” (HR Bukhari Muslim).

Baca Juga: Lamborghini Aventador Dibawa Jumatan, Auto Jadi Pusat Perhatian Jemaah

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan