Pertamina Untung Melejit, Impor Pertamax Rp2,3 Ribu Jualnya Rp9 Ribu

Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina (Foto: liputan6.com)

IDTODAY.CO – Pertamina impor Ron 92 atau pertamax dengan harga 23 dolar/barel – 28 dolar per barel. Harga BBM impor ini setara dengan Rp2.314/liter sampai dengan Rp2.817/liter. Lumayan banget untungnya kalau dijual di Indonesia Ron 92 atau pertamax seharga Rp9.000 per liter. Seperti dikutip dari Klikanggaran.com (28/04/2020) yang melansir dari S & P Global Platts.

Dari hasil penelusuran Platts terhadap dokumen tender, didalamnya dikatakan bahwa pada Jumat malam, pembeli bensin terbesar di kawasan itu mengeluarkan tender, ditutup pada 24 Maret, mencari total 1,2 juta barel bensin 92 Ron dalam empat paket terpisah dengan berbagai ukuran untuk April.

Baca Juga:  Politikus Partai Gerindra Kritik Pemerintah Tak Kunjung Menurunkan BBM

Platts menilai bahwa pada 19 Maret bensin FOB Singapura 92 RON -patokan bensin Asia paling cair- pada level terendah 18 tahun 23,07 dolar/barel, terakhir lebih rendah pada 22 Februari 2002 pada 22,90 dolar/barel.

Itu artinya, selama musim Corona ini tampaknya rakyat yang tengah memberikan “subsidi” kepada negara lewat harga minyak. Subsidi dari rakyat tersebut senilai selisih harga impor BBM impor dari Singapura dengan harga jual BBM di dalam negeri.

Baca Juga:  Tanggapan Singkat Ahok Pertamina Rugi Rp 3.350 per Liter dari Pertalite

Diketahui memang oleh publik bahwa saat ini pemerintah tidak punya uang sehingga tidak punya kemampuan menghadapi corona.

Begitu juga dengan BUMN migas juga mengasapi kesulitan cash flow dan kesulitan bayar utang. Banyak piutang Pertamina masih nyangkut di kas pemerintah dan belum dibayar.

Pemerintah benar-benar telah memanfaatkan minyak mentah dan BBM impor murah. Hal ini diketahui bahwa pertamina BUMN yang mengurus minyak telah melakukan kontrak pembelian BBM impor lebih banyak, menyewa beberapa tanker unruk menyimpan minyak dan BBM.

Selain itu, pemerinta juga menutup operasi kilang dalam negeri karena lebih mahal ketimbang impor, sementara harga jual minyak dalam negeri masih bagus harganya tidak berbeda dengan masa sebelum corona.[Aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan