Kisruh Corona, Erdogan Tolak Pengunduran Diri Mendagri Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: radarbandung.id)

IDTODAY.CO – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu dan menarik kebijakan lockdown yang sehari sebelumnya sempat diberlakukan oleh Soylu. 

Soylu yang dipercaya menjadi mendagri sejak Agustus 2016 bertanggung jawab langsung terhadap penanganan virus Corona di Turki mengumkan pengunduran diri karena alasan gagal memberikan yang terbaik untuk menanggulangi penyebaran virus mematikan tersebut.

Tak lama setelah pengumuman pengunduran Soylu, Erdogan mengeluarkan pernyataan bahwa dia menolak pengunduran diri menteri kepercayaannya tersebut.

“Dia akan terus menjalankan tugas,” kata Erdogan, dikutip dari AFP, Senin (13/4/2020).

Lockdown pun dicabut setelah diberlakukan selama 48 jam atau berakhir pada Minggu malam.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu bertanggung jawab penuh atas kekacauan yang terjadi di Turki. Kebijakannya untuk menerapkan lockdown yang terkesan terburu-buru telah membuat warga Turki menjadi panik dan membuat kekacauan di semua pelosok negeri itu.

Baca Juga:  Penanggulangan Pandemi Covid-19, IDI: pemerintah Harus Jamin Keberlanjutan Kehidupan Masyarakat

Alhasil warga Turki berebut untuk memborong kebutuhan pokok sehari-hari dan mengabaikan imbauan physical distancing yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat.

Atas kejadian tersebut, Soylu dicap gagal dalam menanggulangi penyebaran virus Corona  (COVID-19) dan mendapatkan banyak kritik di media sosial karena dianggap bertanggung jawab langsung dan membahayakan jutaan nyawa.

“Semoga negara saya, yang tidak ingin saya sakiti, dan presiden kami, saya akan setia sepanjang hidup saya, maafkan saya,” kata Soylu sebagaimana dikutip dari AFP, Senin (13/4/2020).

Baca Juga:  Cegah Corona, PNS Bisa Bekerja Dari Rumah

Akan tetapi, Soylu nampaknya tidak sendirian dalam mengambil keputusan lockdown tersebut. Menurut pengakuannya, kebijakan itu sudah atas persetujuan dari Recep Tayyip Erdogan selaku pemimpin tertinggi Turki.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan