IDTODAY.CO – Tiga orang jurnalis China dilaporkan hilang pasca meliput pasien korban virus Corona yang ada di Wuhan. Ketiganya diketahui bernama Fang Bin, Chen Qiushi, dan Li Zehua.

Atas kejadian tersebut, Jim Bank, Politisi Rapublik yang juga Anggota Kongres Amerika Serikat, meminta Departemen Luar Negeri AS agar mendesak China untuk melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Dugaan sementara, penyebab hilangnya tiga jurnalis asal Cina itu disebabkan mereka bertiga mengambil dan menerbitkan secara online video dan gambar rumah sakit serta mayat pasien Corona yang ditumpuk di dalam minibus.

“Ketiga orang ini memahami risiko pribadi yang terkait dengan pelaporan independen terhadap virus corona di China, tetapi mereka tetap melakukannya,” tulis Banks sebagaimana dikutip dari Reuter dan Indopolitika.com (2/4/2020).

Bank menduga pemerintah Cina berada dibalik hilangnya ketiga jurnalis tersebut. Dia menduga pemerintah China “memenjarakan mereka atau bahkan nasibnya bisa jauh lebih buruk,”.

Bahkan, Bank mendesak  Departemen Luar Negeri bentuk memanfaatkan saluran diplomatik guna melakukan penyelidikan sendiri terhadap kasus hilangnya ketiga jurnalis itu. Sekaligus juga melakukan pelarangan terhadap badan atau perorangan yang terbukti melakukan tindak kekerasan itu untuk memasuki Amerika Serikat.

Baca Juga:  AS Sudah, Giliran Inggris Boikot Produk China

Walaupun apa yang di sampaikan dengan hanyalah suatu permintaan dan tidak menuntut Departemen Luar Negeri untuk menindaklanjuti permintaan tersebut, tetapi Presiden Donald Trump adalah menetapkan langkah strategis untuk menindak tegas China atas usulan kelompok garis keras di Kongres AS.

Virus Corona yang pertama kali muncul di Wuhan telah menjadi pandemic global. Banyak pihak yang menuding pemerintah Beijing sengajamenyembunyikan fakta terkait kasus Corona sejak awal kemunculannya demi menjaga stabilitas ekonomi Negeri Tirai Bambu itu.

Di sisi lain, Kedutaan Besar Tiongkok dan Departemen Luar Negeri tidak kunjung memberikan tanggapan terhadap pertanyaan wartawan terkait dugaan tersebut.[br]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan