IDTODAY.CO – Joko Widodo atau Jokowi meminta semua pihak untuk menjadikan wabah Corona sebagi sebuah momentum untuk melakukan perubahan besar dalam sektor pangan di Indonesia.

“Situasi Covid-19 ini marilah kita jadikan momentum, sekali lagi ambil ini sebagai momentum reformasi besar-besaran dalam sektor pangan di negara kita. Jangan kehilangan momentum kita,” kata Jokowi rapat terbatas secara virtual bertema “Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok” di Istana Merdeka, Jakarta, sebagaimana dikutip dari Teropongsenayan.com (22/4/2020).

Jokowi mengaku bahwa inisiatif tersebut sudah terlanjur kebobolan virus Covid 19 dan berpotensi mengalami krisis pangan. Akan tetapi, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia sebagai agraris harus memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dengan melakukan reformasi di bidang tersebut.

Solusi yang ditawarkan oleh Jokowi terkesan mirip dengan metode yang dilakukan Nabi Yusuf as ribuan abad silam saat negeri Mesir tertimpa musibah paceklik. Fakta bahwa corona saat ini, mengancam Indonesia, yang apabila tidak segera ditangani sangat berpotensi menyebabkan paceklik pangan yang banyak terjadi disetiap peradaban manusia.

Nampaknya, kebijakan presiden Jokowi tersebut merupakan respon atas rekomendasi dari organisasi pangan dunia FAO bahwa krisis pangan dan pertanian dunia sangat terancam dengan adanya wabah virus Corona tersebut.

Baca Juga:  Soal Reshuffle Kabinet Jokowi, Ada Nama Luhut Hingga Moeldoko, Ada Apa?

“Setiap negara terutama negara-negara produsen beras akan lebih memprioritaskan kebutuhan sendiri, kebutuhan dalam negeri mereka, dan rantai pasok bahan pangan akan terganggu karena kebijakan lockdown, jadi kebijakan lockdown juga mempengaruhi rantai pasok bahan pangan ini,” ucap Jokowi.

Presiden Jokowi sangat menekankan kepada jajarannya untuk benar-benar memperhatikan ketersediaan pangan dan menjadikannya sebagai prioritas tertinggi dalam upaya penanggulangan virus Corona.

“Hitung yang betul berapa produksi beras kita, kemudian perkiraan produksi beras saat masuk musim kemarau juga cadangan beras nasional kita cukup untuk berapa lama, tolong betul-betul dihitung, janganoverestimate, tolong dikalkulasi yang cermat, dihitung yang detail berbasis data empiris yang valid danreliable,” terangnya..

Demikian pula Jokowi juga menekankan pentingnya memberikan perlindungan pada rantai suplai pangan dari petani dengan mengatur tata kelola sedemikian rupa agar dapat berjalan dengan baik serta terhindar dari praktik tidak sehat yang bisa menyebabkan kerugian pada sejumlah pihak.

presiden Jokowi juga memastikan bahwa bahan pokok tidak akan mengalami kenaikan selama masa darurat karena akan terus diawasi oleh pihak kepolisian.“Saya juga minta satgas pangan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengawasi rantai pasok dan stok pangan,” tandas Jokowi. [brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan