IDTODAY.CO – Virus corona mengancam orang-orang munafik yang membebek di pintu-pintu istana penguasa, demikian tutur Ustadz Dr. H.M. Yahya Waloni dihadapan ribuan masyarakat Sununukan dan sekitarnya, Minggu (8/3-2020). Sebagimana dilansir dari Beritahuta pada Maret, 11, 2020.

“Virus corona mengincar orang-orang munafik. Lalu siapa orang-orang munafik tersebut, mereka yang suka mendekati pintu-pintu penguasa,”  urai beliau.  

Yahya Waloni memperingatkan semua pihak akan bahaya hidup berdampingan dengan orang-orang munafik. Beliau menjelaskan hal tersebut pada saat tablig akbar di Lapangan Bola Sinunukan II, Kecamatan Sinunukan, Mandailing Natal (Madina), Sumut, dalam rangka Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1414 H.

Beliau menambahkan bahwa belakangan ini Islam mulai menjadi “sasaran tembak” sebagai akar segala permasalahan yang mengemuka.

Beliau berpendapat  bahwa berbahaya bahwa preman yang tidak melaksanakan salat jauh lebih terhormat daripada  orang-orang munafik yang mengerjakan salat.

Melihat fakta tersebut beliau berkomitmen untuk selalu melakukan syiar Islam keseluruh Indonesia, apapun rintangannya. “In shaa Allah saya tidak pernah takut. Kemana-mana saya menyetir sendiri, di dalam mobil hanya saya, istri dan anak kami,” lanjutnya, seperti yang dikutip dari BERITAHUTA.COM (11, 03, 2020).

“Saya akan lanjutkan perjuangan nabi, dinul haq. Tugas kita melakukan siar Islam, dan mengislamkan mereka yang masih kafir,”

Selanjutnya, beliau menyinggung kemerosotan negara dan sangat jauh dari kata maju dikarenakan do’a orang-orang miskin yang selalu tertindas karena banyaknya janji palsu pemerintah. 

Banyak janji yang diucapkan tidak ditepati. “BPJS tidak naik, nyatanya naik. Sembako murah, ibu-ibu sekarang mengeluh karena sembako mahal. Pengangguran digaji, nyatanya sampai sekarang belum direalisasi,” terang beliau.

Pada sisi yang lain beliau mengapresiasi kinerja pemerintah dalam bidang pembangunan infrasturktur yang telah memberikan kemudahan kepada masyarakat, khusunya dalam bidang transportasi.

“Tetapi saya puji juga pemerintah, sekarang Bakauheni (Lampung)-Palembang hanya lima jam. Kalau bagus memang kita apresiasi,” tutup Yahya Waloni.(BH/BRZ)

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan