Inilah Sisi Positif Covid-19 Bagi Pendidikan Versi Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (M Risyal Hidayat/Antara Foto)

IDTODAY.CO – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengajak masyarakat dan pemerhati pendidikan untuk melihat sisi positif dari pembelajaran jarak jauh (PJJ). Menurutnya, PJJ merupakan peluang besar untuk mengambil manfaat setelah pandemi covid 19 berakhir.

Mantan Mendikbud tersebut menegaskan dunia akan mengalami perubahan dari berbagai macam sudut setelah covid-19 mereda. Mulai dari cara berinteraksi, cara bekerja hingga cara belajar-mengajar.

Pernyataan tersebut disampaikan Anies Baswedan saat menjadi keynote speaker di acara seminar virtual Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bertajuk “Tantangan dan Peluang Pembelajaran Jarak Jauh”, Minggu (26/7/2020).

“Saya harap kita pandang sebagai peluang dalam pembelajaran jarak jauh, bukan hanya peluang pada pengembangan diri tiap orang, tapi peluang untuk bisa menjangkau seluruh dunia,” ujar Anies sebagaimana dikutip dari Beritasatu.com.

Anies Baswedan menegaskan bahwa PJJ harus membuka mata semua kalangan bahwa ruang belajar tidak hanya terbatas ruang kelas belaka. Namun seluas ruang digital yang tak terbatas oleh ruang dan waktu.

“Nah ketika ada pembelajaran jarak jauh seperti sekarang. Ini saatnya kita mendorong anak-anak kita untuk sadar sebagai warga dunia. Mendorong guru untuk sadar warga dunia. Mendorong orang tua juga sadar warga dunia. Artinya ruang belajar itu seluas ruang yang ada di dunia digital,” ungkap Anies.

Baca Juga:  Satgas Covid-19 Sebut Kasus Positif Corona di RI Naik 16,4% Sepekan Terakhir, Jabar-DKI Tertinggi

lebih lanjut, Anies Baswedan mencontohkan UNJ yang berhasil memanfaatkan situasi krisis covid-19 untuk melakukan pembelajaran jarak jauh bekerja sama dengan institut terbaik dunia. demikian juga penyiapan materi kuliah bersama pusat penelitian pendidikan ternama.

“Jadi saya berharap kita menggunakan kejadian pandemi ini untuk membawa kita ke derajat yang lebih tinggi, ke dalam perspektif yang lebih luas,” sambung dia.

Anies Baswedan menyadari bahwa keterbatasan bahasa merupakan tantangan tersendiri dalam PJJ. Akan tetapi, saat ini sudah ditemukan teknologi penerjemah. Bahkan, menurutnya PJJ akan menyadarkan insan akademik untuk mempelajari banyak bahasa.

“Mari kita manfaatkan peluangnya adalah menjangkau dunia, mengambil pengalaman dari dunia, dan membagikan pengalaman kita ke dunia. Jangan dalam proses jarak jauh ini, kita hanya pemain lokal, jagoan kandang, tapi kita harus jadi rujukan minimal di Asia Tenggara, Asia, apalagi dunia,” tandas Anies.[beritasatu/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan