Beda Dengan Pemerintah Pusat, Gubernur Sultra Tolak Tegas Kedatangan 500 TKA China

Terkait pandemi covid-19 Gubernur Sultra, Ali Mazi sarankan ikat dan jemur penimbun pangan.(Foto: Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

IDTODAY.CO – Gubernur Sultra, Ali Mazi menolak dengan tegas kebijakan pemerintah pusat untuk mendatangkan TKA Cina dengan alasan Sultra sedang dihadapkan dengan penanganan Covid-19 yang asalnya dari Cina.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, terdapat 500 TKA asal Tiongkok bakal mendarat di Sulawesi Tenggara. Kuat dugaan mereka bakal mendarat di Bandara Halu Oleo Kendari dalam wakri dekat ini. TKA itu akan berangkat ke Konawe untuk bekerja di PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI).

Baca Juga:  Tanggapi 500 TKA Tiongkok Akan Segera Masuk RI , Fadli Zon: Pemerintah Bukannya Nyerah Tapi Takluk

Ditengah masa pandemi Virus Corona yang menerpa hampir seluruh pelosok negeri ini, justru pemerintah pusat mengizinkan Tenaga Kerja Asing (TKA) China masuk ke Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Inti pertemuan ini, yakni kita keberatan untuk kebijakan memasukan kembali 500 TKA asal Cina. Walaupun surat-surat pendukung bebas dari Corona, namun itu tetap tidak bisa kita terima, sebab bebrepa waktu lalu kedatangan 49 TKA Cina juga mengundang reaksi penolakan dari masyarakat,” tegas Ali Mazi saat ditemui di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Senin kemarin sebagaimana dikutip dari detiksultra.com  (28/4/2020).

Baca Juga:  MS Kaban: Kita Aja Shalat Dilarang, Kok TKA China Mau Dibiarkan Masuk

Ali Mazi menegaskan penolakan tersebut juga didasarkan untuk menjaga suasana batin syarakat yang tengah dilanda situasi darurat Corona. Pihaknya langsung melakukan rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), DPRD Sultra, Danrem, Kapolda, dan Imigrasi.

“Intinya dengan suasana kebatinan masyarakat menghadapi corona tidak tepat dengan memasukan TKA asal Cina,” tambah Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu.

Dia berjanji  akan berkoordinasi dengan pihak PT VDNI terkait kedatangan 500 TKA Cina, untuk dilakukan penundaan sementara waktu sampai virus Corona benar-benar sirna dari bumi Nusantara. Selanjutnya, akan diadakan pembicaraan kembali sesuai dengan situasi terkini yang dihadapi negeri ini.

“Nanti, setelah wabah Covid-19 ini berakhir, baru akan dibicarakan kembali,” pungkasnya.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan