Ini yang dilakukan TNI-Polri, Jika Warga Masih Ngeyel Langgar Protokol

Prajurit TNI AD (kiri) berjaga di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (27/5). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar]

IDTODAY.CO – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui kemungkina terjadinya ketegangan antara warga dengan aparat TNI-Polri yang bertugas mendisplinkan masyarakat di titik-titik keramaian.

“Potensi terjadinya ketegangan antara petugas keamanan terutama TNI-Polri dengan masyarakat mungkin ya, dengan tanda petik ‘ngeyel’,” ujar melalui video conference, Rabu (27/5). Seperti dikutip dari suara.com (28/05/2020).

Meskipun demikian, lanjut Doni, TNI-Polri akan menggunakan pendekatan persuasif dan komunikatif kepada warga yang masih belum mematuhi aturan protokol kesehatan. Hal ini untuk untuk mencegah adanya potensi ketegangan tersebut. Oleh karena itu, ia meminta kepada masyarakat agar  memiliki kesadaran tinggi dalam menaati protokol kesehatan.

“Memang potensi-potensi ini kemungkinan besar akan timbul tetapi tadi panglima TNI mengatakan lebih menekankan kepada pendekatan persuasif, pendekatan komunikatif, termasuk juga dari aparat kepolisian dan juga lebih kita mengharapkan masyarakat itu memiliki disliplin pribadi yang lebih tinggi,” ucap dia.

Doni juga mengatakan bahwa adanya kesadaran masyarakat untuk menaati protokol merupakan hal yang penting. Sebab apabila masyarakat melanggar terhadap rambu-rambu protokol kesehatan, maka memiliki potensi penularan yang sangat berisiko.

Baca Juga:  Tangkal Ancaman Luar, TNI Pesan MV-22 Block C Osprey

“Di sini pentingnya kita semua sadar bahwa risiko yang terjadi akan sangat tinggi manakala kita menabrak atau melanggar rambu-rambu protokol kesehatan,” tutur Doni.

Adapun bagi masyarakat yang masih “ngeyel” maka aparat TNI-Polri akan menyerahkan kepada petugas keamanan di tempat-tempat yang diawasi.

“Kemudian, ketika masyarakat yang tadi, katakan ‘ngeyel’ atau tidak mau, maka aparat keamanan akan menyerahkan kepada security. Security apakah itu di tempat di pasar atau di tempat-tempat tertentu,” kata Doni.

Ia juga mengaku optimis, jika semua pihak sabar dan dapat menahan diri maka ketegangan pasti tidak akan terjadi.

“Saya sangat yakin optimis bahwa ketegangan mudah-mudahan tidak terjadi dan seluruhnya bisa sabar bisa menahan diri. Jangan gara-gara persoalan sepele lantas menimbulkan ketegangan. Mari kita tunjukkan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang besar, bangsa yang menghargai aturan dan masyarakat seluruhnya bersatu-padu dalam mengatasi covid-19,” katanya.[Aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan