Pengamat: Pancasila Bukan Alat Pemukul, Tapi Untuk Merangkul !

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution/Net (Foto: Rmol.id)

IDTODAY.CO – Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution ikut memberikan atensi terkait polemik tentang RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

Pasalnya, RUU tersebut masih saja menjadi polemik di masyarakat meskipun pemerintah telah meminta DPR untuk menunda pembahasan dan melakukan serap aspirasi rakyat.

Menurutnya, Pancasila merupakan pemersatu bangsa. alhasil, wajar apabila banyak rakyat melakukan kritik karena mereka khawatir RUU tersebut akan memunculkan kembali paham komunisme.

Disamping itu, Syahrial Nasution mengatakan bahwa Pancasila itu adalah milik negara dan tidak bisa dimonopoli oleh kelompok tertentu untuk kepentingan pribadi dan menghancurkan kelompok lainnya.

Syahril Nasution mengatakan,  banyak kalangan menilai RUU yang terdiri dari 60 pasal ini  menyiratkan adanya upaya untuk memonopoli penafsiran atas Pancasila.

Pasalnya, dalam RUU itu terdapat pengertian dan ciri manusia Pancasila, masyarakat Pancasila, demokrasi politik Pancasila, dan demokrasi ekonomi Pancasila.

Baca Juga:  Pengamat: Rezim Jokowi Jadi Monster Politik Mangsa Rakyaknya Sendiri

“Pancasila bukan alat pemukul, tapi untuk merangkul. Pancasila punya negara, bukan punya presiden,” tegas Syahrial Nasution dalam akun Twitter pribadi, Jumat (19/6).

Lebih lanjut, Syahrial mengatakan Pancasila merupakan pemersatu bangsa bukan media adu domba. Sedangkan Bhinneka Tunggal Ika, sambungnya, adalah sebuah jiwa masyarakat Indonesia, bukan sekadar rasa.

“NKRI milik semua, bukan milik penguasa! Yang begini ini, buzzeRp nggak paham. Makanya, mereka bungkam!” pungkasnya.[Brz]

Baca Juga:  Pertanyakan Keluhan Jumlah Bandara Internasional, Pengamat: Tidak Sesuai Dengan Platform Jokowi

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan