Pengamat: Pencalonan Gibran Kuatkan Dinasti Jokowi

Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka saat santap siang di rumah makan Ayam Goreng Kampung Mbah Karto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu, 28 Juli 2019. Dalam kesempatan tersebut keduanya berkomentar soal survei Calon Wali Kota Surakarta 2020-2025. (Foto: BPMI Setpres)

IDTODAY.CO – Pengamat politik Muslim Arbi menyatakan bahwa pemerintahan Jokowi lebih tepat apabila dijuluki sebagai orde oligarki dan dinasti. Pasalnya, pemerintahan Jokowi hanya dikuasai segelintir elit tertentu dengan para taipan.

Anggapan tersebut semakin menjadi nyata pasca penunjukan PDIP perjuangan terhadap Gibran rakabuming Raka sebagai cawalkot yang diusung partai berlambang “moncong putih” tersebut di saat presiden Jokowi sedang menjadi penguasa.

Baca Juga:  Ruslan Buton Ajukan Praperadilan, Gugat Penetapan Status Tersangka

“Kalau saya katakan, Rezim Jokowi lebih tepat disebut Orde Oligarki dan Dinasti. Munculnya Gibran menjadi calon Wali Kota Solo makin menguatkan dinasti politik Jokowi,” kata Muslim Arbi sebagaimana dikutip dari Suaranasional.com, Ahad (19/7/2020).

Kemudian, muslim menyampaikan pernyataan mantan komisioner KPK Busyro Muqoddas. Menurutnya, oligarki bisnis politik di era Jokowi makin besar. “Pernyataan Busyro tersebut mempunyai dasar yang sangat kuat,” urainya.

Baca Juga:  Sebut Partisipasi Pemilih Akan Rendah, Pengamat: Satu Nyawa Lebih Penting Daripada Satu Suara

Muslim mengatakan, oligarki politik dan dinasti yang dipraktekkan secara terang-terangan oleh rezim Jokowi sangat mengganggu jalannya demokrasi di Indonesia.

 “Di beberapa daerah dinasti politik sangat berkembang dan rakyat tidak mempunyai kesempatan menjadi kepala daerah,” ucap Muslim.

Lebih lanjut, muslim menegaskan oligarki politik dan dinasti yang dibangun oleh presiden Jokowi merupakan suatu langkah mengamankan kekuasaan politik. “Jokowi tidak peduli suara rakyat yang menolak oligarki dan dinasti,” tandas Muslim.[suaranasional/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan