IDTODAY.CO – Relawan Siaga yg didirikan oleh Sandiaga S. Uno, Letjen (Purn) Agus Sutomo (Mantan Danjen Kopassus) & M. Ridho Zarkasyi, memulai Gerakan Lumbung Siaga berbagi beras gratis bagi keluarga duafa. Hal ini untuk mengantisipasi makin buruknya kondisi ekonomi masyarakat yang sebabkan oleh virus corona.
“Gerakan ini merupakan dukungan dari swadaya masyarakat untuk menjaga ketahanan masyarakat dengan seruan agar kita memastikan tersedianya beras di setiap rumah,” papar Sandiaga, Selasa (26/5). Sebagaimana dikutip dari detik.com (26/05/2020).
Ketua Umum Relawan Siaga, Letjen (Purn) Agus Sutomo mengatakan bahwa dimulainya gerakan ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk melakukan gerakan yang sama di sekitar tempat tinggalnya hingga terwujud target dari gerakan ini yaitu satu kecamatan, satu lumbung beras siaga di seluruh Indonesia.
Di acara yang sama, Sekjen Relawan Siaga, HMBC Rikrik Rizkiyana menerangkan bahwa Lumbung Beras Siaga (LBS) akan membagikan beras gratis 3 kilogram (kg) untuk setiap keluarga duafa sebanyak 200 keluarga/hari selama tiga bulan sejak tanggal 26 Mei 2020.
LBS pertama kali didirikan di Sekretariat Relawan Siaga Jalan Wijaya No. 81 di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dari pukul 09.00-16.00 dan jika didukung masyarakat akan berlanjut di lokasi-lokasi lain di seluruh Indonesia. Pelaksanaan pembagian beras gratis ini, akan dilakukan sesuai protokol COVID-19.
Adapun metode pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
– calon penerima melakukan pendaftaran di website: https://linktr.ee/lumbungberassiaga
– calon penerima terdaftar wajib membawa KTP & surat keterangan tidak mampu dari RT/RW setempat.
– calon penerima yg telah terdaftar hadir di lokasi LBS di waktu yg telah dialokasikan sesuai pemberitahuan Sekretariat Relawan Siaga;
– calon penerima hadir di lokasi LBS dan dilakukan pengecekan kesehatan secara umum khususnya suhu tubuh;
– calon penerima melakukan validasi data dan alokasi waktu antrean.
– calon penerima mengikuti prosedur antrian yang ditetapkan dari waktu ke waktu oleh petugas keamanan dengan disediakan fasilitas marka antrian.
– calon penerima akan dikeluarkan dari antrean dan diminta meninggalkan lingkungan LBS jika menunjukkan gejala sakit ataupun mengganggu ketertiban prosesi pembagian beras;
– setiap keluarga penerima hanya diperkenankan menerima bantuan 1 kali dalam sepekan;
– sebagai fungsi kontrol maka setiap penerima akan menyelupkan ibu jarinya ke dalam tinta.[Aks]