Peringatan hari pendidikan tahun ini berbeda dengan tahun kemarin. Tahun ini Indonesia mengalami pandemi Covid-19, sehingga sistem pelaksanaan pembelajaran juga mengalami tantangan.

Siapapun di dunia ini tidak menginginkan terjadinya wabah penyakit, namun ternyata penyebaran Covid-19 mengguncang berbagai bidang termasuk dunia pendidikan. Berdasarkan data Kemendikbud, lebih dari 160 pemerintah kabupaten/propinsi mengeluarkan surat edaran meniadakan KBM di kelas. Siswa dan guru diminta melakukan aktivitas belajar mengajar dari rumah.

Maka mulailah sejarah baru proses pembelajaran di era milenial ini. Karena belajar dari rumah maka hanya bisa dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Banyak sekali aplikasi rumah belajar sebagai sarana pendukung belajar yang bisa dimanfaatkan.

Akan tetapi pembelajaran jarak jauh dengan metode daring memunculkan berbagai keluh kesah yang diungkapkan oleh siswa maupun guru. Pertanyaannya masih efektifkah pembelajaran jarak jauh ini?

Sebagian besar guru ternyata hanya memberikan tugas pada siswa tanpa bimbingan. Meskipun siswa terbantu dengan internet namun tugas siswa tidak sedikit.

Menurut KPAI, sistem belajar dirumah yang diterapkan sekolah tidak efektif karena belum ada pemahaman yang baik oleh guru. Banyak orang tua keberatan atas tugas yang begitu banyak sehingga anak merasa stres. Belum lagi mahalnya biaya internet dan kemampuan orangtua yang beragam dalam memfasilitasi putra/putrinya untuk belajar melalui sarana internet.

Baca Juga:  Bertopeng Merdeka, Rakyat Diperbudak…”

Pada saat kondisi pandemi seperti ini pemerintah dalam hal ini kemendikbud harus segera tanggap untuk menyusun kurikulum darurat pandemi Covid-19 agar pendidikan di Indonesia tetap berjalan dan berkualitas.

Kurikulum saat terjadinya wabah harus punya muatan nilai-nilai spiritual agar siswa bisa mengerti dan memahami bahwa wabah datangnya dari Allah. Oleh karena itu sikap yang harus dinampakkan para siswa yaitu bisa menerima wabah Covid-19 dan tetap semangat belajar dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah diberlakukan.

Sedangkan para guru harus tetap memberikan bimbingan pada siswa dengan tidak bersifat kaku dan memaksa atas tugas yang dibebankan pada siswa. Materi pembelajaran lebih ditekankan untuk menguatkan ketaatan pada sang Pencipta yang menguasai manusia.

Munawaroh, guru SMK Kota Malang

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan