IDTODAY.CO – Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun angkat bicara menanggapi pernyataan yang dilontarkan Rocky Gerung bahwa dirinya siap maju jadi presiden pada Pilpres 2024.

Refly menjelaskan bahwa sebenarnya Rocky Gerung tidak menginginkan jabatan, walaupun itu Presiden.

Dengan mengungkapkan siap bakal maju jadi Presiden, Rocky Gerung hanya ingin menyindir pemerintah terkait panasnya panggung pemilihan presiden yang ditampilkan oleh partai politik.

Terlebih dengan adanya sistem politik di Indonesia seakan membuat siapa pun yang ingin maju jadi presiden harus memiliki dukungan partai politik ataupun dari pihak cukong dan oligarki.

“Ini adalah sebuah satir, sebuah sindiran, orang seperti Rocky pastilah tidak bermimpi, tidak berniat atau katakanlah jadi Presiden tapi perjuangan pro demokrasi kadang-kadang membutuhkan dorongan pernyataan-pernyataan seperti ini,” ucap Refly dalam video yang diunggah pada kanal YouTube pribadinya, Jumat 12 November 2021.

Baca Juga:  Refly Harun Kritik Jokowi soal Iuran BPJS Naik Lagi: Pembangkangan Hukum

Refly menilai jika tidak diternak oleh partai politik, atau disokong oligarki, maka secara teoritis tak mungkin mencalonkan diri.

“Kenapa? Kita tahu bahwa kalau kita tidak diternak oleh partai politik, tidak disokong oleh oligarki, maka secara teoritis tidak mungkin maju sebagai calon presiden. Kenapa begitu? Karena ada pagar tinggi yang namanya presidential threshold,” tuturnya.

Sebab menurutnya, sistem Presidential Threshold ini membuat figur yang bakal maju jadi Presiden harus mampu membeli partai politik, diternak parpol, hingga jadi cukong taipan.

“Pagar tinggi itu membuat hanya memungkinkan sosok yang mampu membeli partai politik, atau orang yang diternak partai politik dan cukong taipan yang bisa mencalonkan diri sebagai calon presiden dan wakil presiden. No money, no party,” sindir Refly.

Refly menambahkan bahwa pernyataan yang disampaikan Rocky adalah dialog yang cerdas dan penuh akal sehat.

Rocky seakan menyindir para tokoh politik yang harus menjual segalanya, termasuk harga diri untuk bisa maju jadi presiden atau pun wakil presiden.

“Ini adalah cara dialog yang cerdas dan pakai akal sehat, tentu Rocky tidak serius mengatakan mau nyapres. Dia sedang menyindir orang-orang yang kalau mau nyapres, perlu menjual segalanya, termasuk harga diri dan pencitraan penuh kebohongan,” ujarnya.

Di akhir video, Refly pun menegaskan bahwa perjuangan demokratis harus sesegera mungkin membuang presidential threshold sebab hal tersebut dibutuhkan agar rakyat dapat melihat calon-calon yang lebih variatif, tidak dikendalikan oligarki, atau disetir partai politik.

Sumber: terkini.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan