Sekjen PDIP Tawarkan Beasiswa untuk Kaji Perbandingan Kinerja Jokowi dan SBY

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menawarkan beasiswa bagi yang ingin melakukan kajian akademis terhadap perbandingan prestasi Jokowi dan SBY secara ilmiah /Liputan6.com

IDTODAY.CO – Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menawarkan beasiswa bagi yang ingin melakukan kajian akademis terhadap perbandingan prestasi Jokowi dan SBY secara ilmiah.

Hal tersebut disampaikan Hasto merespons sindiran dari Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani yang menilai dirinya tertidur selama kepemimpinan SBY.

Hasto menjelaskan bahwa perlu adanya kajian akademis agar nantinya perbandingan kinerja antara SBY dan Jokowi menjadi objektif dan tidak saling klaim saja.

Lebih lanjut dia menyampaikan, bahwa banyak yang kemudian mendaftarkan diri untuk mendapat beasiswa tersebut. Hal ini membuat Hasto terkejut.

Baca Juga:  Hasto Kristiyanto Akan Polisikan Pembakar Bendera PDIP

Dia tidak menyangka akan antusias masyarakat untuk mendapatkan beasiswa yang secara khusus mengkaji perbandingan kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

“Peminatnya sangat banyak, mencapai 53 orang. Sebagian besar mengambil program S2 dan S3 dan berasal dari kalangan perguruan tinggi ternama. Ada dari Universitas Indonesia, UGM, Universitas Airlangga, UIN Banda Aceh, hingga dari Oslo University, Manila University, Universiti Sains Malaysia,” ungkap Hasto pada Senin, 25 Oktober 2021.

“Kajian penelitian antara lain mencakup ilmu pemerintahan, politik, kebijakan publik, kepemimpinan, psikologi, manajemen, kelembagaan organisasi pemerintahan dan lain-lain,” sambungnya, dilansir dari Liputan6.

Lebih lanjut Hasto menuturkan, keseluruhan penelitian penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

“Dalam kaitannya dengan kepemimpinan nasional, hasil penelitian itu nantinya sangat penting sebagai bagian pendidikan politik bangsa tentang proses menjadi pemimpin, kapasitas pemimpin, prestasi pemimpin, tanggung jawab dan bagaimana legacy seorang presiden diambil. Apakah kepemimpinan seorang presiden benar-benar untuk bangsa dan negara atau hanya untuk kepentingan popularitas semata,” kata dia.

Selanjutnya Hasto menuturkan, berbagai kajian terkait kualitas pemilu selama kepemimpinan seorang presiden juga penting, misalnya mengapa dalam era demokrasi dengan kompetisi yang sangat ketat, pada tahun 2009 ada Prapol yang mencapai kenaikan perolehan suara 300%.

Baca Juga:  Deretan Bandara Sepi yang Dibangun di Era Jokowi, Habiskan Rp 14 Triliun

Menurtnya, penelitian ini sangat menarik.Kedepannya akan terlihat apakah hal tersebut sebagai hasil kerja organisasi atau campur tangan kekuasaan.

“Penelitian tentang kualitas pemilu sangat penting, mengingat saat ini sedang dibahas tahapan Pemilu. Bagi PDI Perjuangan upaya peningkatan kualitas Pemilu menjadi tema kajian akademis yang sangat menarik karena obyektif dan bisa metodologinya bisa dipertanggungjawabkan secara akademis,” kata Hasto.

Sumber: terkini.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan