IDTODAY.CO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan urgensi peran seorang perempuan selama masa darurat Covid-19 benar-benar diuji. pasalnya perempuan dituntut menjadi garda terdepan dalam semua sektor kehidupan baik domestik rumah tangga, pendidikan ekonomi begitu juga dengan kesehatan.

Khofifah menjelaskan bahwa mayoritas perawat yang meninggal dunia karena menangani pasien Corona, rata-rata adalah perempuan. Berdasarkan data data yang dirilis Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau PPNI terdapat 11 perempuan dari keseluruhan 16 orang perawat yang meninggal dunia.

Baca Juga:  Jokowi: Covid-19 Lebih Merusak dari Krisis Ekonomi 1998

“Jadi tahun ini bukan lagi berbicara tentang kesetaraan, tapi signifikansi peran dan tanggung jawab yang diemban para perempuan tersebut,” terang Khofifah di Gedung Negara Grahadi, sebagaimana dikutip dari Rmol.id (21/4/2020).

peran perempuan di segala sektor sangat berpengaruh sekali selama masa darurat seperti saat ini. di sektor domestik rumah tangga, perempuan wajib menjaga keselamatan seluruh anggota keluarga dengan memberikan asupan gizi yang cukup.

Baca Juga:  Mendag Respons Isu Reshuffle: Kita Hanya Kerja, Kerja, Kerja Keras

di sektor pendidikan, selama masa darurat ini perempuan harus menjadi teman sekaligus guru bagi anak-anaknya sendiri selama mereka belajar dari rumah.

begitu juga di sektor ekonomi keluarga, perempuan harus bisa mengelola cashflow dengan baik untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga.

“Bukan tidak mungkin pendapatan keluarga berkurang atau bahkan terkena PHK, sehingga peran perempuan dalam mengatur keuangan rumah tangga sangat dibutuhkan,” sambungnya.

Dengan demikian, Bunda Khofifah melanjutkan, pilihan perempuan hanya satu, yaitu tetap tangguh dan menjadi contoh yang baik bagi seluruh anggota keluarga.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan