Kisah Pilu Tarsimah yang Masih Hidup Dari Bantuan Sosial Meskipun Tetangganya Jadi Miliarder

Tarsimah, warga Dusun/Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang tidak mendapatkan berkah menjual tanah ke Pertamina, Jumat (19/2/2021). (M Sudarsono/Surya)

IDTODAY.CO – Sebanyak 225 warga Tuban mendadak menjadi miliarder setelah Pertamina membeli lahan mereka sebagai ganti rugi proyek pengolahan minyak. Namun di antara warga yang menjadi miliarder, ada warga yang tidak bernasib sama. Dia adalah Tarsimah.

Di saat tetangganya mendapatkan “durian runtuh”, Tarsimah gigit jari. Pasalnya, dia salah satu dari banyak warga lainnya yang tidak memiliki tanah yang bisa dibeli oleh Pertamina sebagai ganti rugi.

“Melihat tetangga pada jual tanah ya saya tidak bisa apa-apa. Tidak dapat apa-apa saya. Ya hanya lihat orang yang jual tanah saja pada senang,” kata Tarsimah saat ditemui di rumahnya, Jumat (19/2/2021), dilansir dari Tribunnews.

Baca Juga: Siap-Siap Pemerintah Perpanjang PPKM Mikro 23 Februari-8 Maret

Tarsimah mengakui, dia tidak punya lahan. “Tidak punya tanah. Ya hanya rumah ini,” katanya.

Jangankan lahan, untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya saja Tarsimah mengaku masih mengandalkan bantuan sosial dari pemerintah. Dinding rumahnya tertempel stiker penerima bantuan pangan nontunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

“Saya dan suami sudah tidak kerja, dapat bantuan dari pemerintah,” tuturnya.

Dituturkannya, suaminya, Parman (70), kini mengalami sakit dan tidak bisa berjalan. Kondisi itu membuatnya harus tetap bertahan dengan segala keterbatasan. Sementara kedua anaknya sudah berkeluarga. Mereka sudah tidak tinggal serumah dengannya.

Baca Juga: WOW Inilah Orang Terkaya Versi Sri Mulyani

Pendamping Bantuan Sosial Pangan (BSP) atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jenu, Imron, menuturkan sebanyak 228 warga Desa Sumurgeneng merupakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT, sama seperti Tarsimah.

Baca Juga:  WOW! 49 Paus Terdampar Di Pantai Madura

Setelah melakukan verifikasi ulang, karena banyak warga desa menjadi miliarder, sebanyak 27 warga dicoret dari KPM BPNT. “Sudah diverifikasi petugas. Yang mendapat ganti untung lahan harus dikeluarkan dari penerima BPNT,” kata Imron. Sementara sisanya masih terdapat sebagai KPM BPNT.

Baca Juga: Inspirasi! Polisi Rela Jadi Guru Dadakan Demi Mengajar Anak-anak Kampung di Papua

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan